IGK Manila meninggal dunia pada Senin (18/8/2025) dan kabar duka ini langsung mengguncang dunia olahraga Indonesia. Sosok yang dikenal sebagai legenda wushu sekaligus mantan manajer Timnas Indonesia ini wafat pada usia 79 tahun. Banyak tokoh olahraga, politik, hingga mantan atlet memberikan penghormatan terakhir atas jasanya yang begitu besar.
Semasa hidup, ia dikenal sebagai figur disiplin, tegas, dan penuh dedikasi. Ia memimpin Persatuan Wushu Indonesia (PBWI) selama beberapa periode, membawa wushu Indonesia berprestasi di kancah Asia dan dunia. Selain itu, namanya juga tercatat sebagai manajer Timnas Indonesia pada era 1990-an.
Kiprah IGK Manila di Dunia Wushu
Masyarakat sering menyebut beliau sebagai ‘Bapak Wushu Indonesia’. Di bawah kepemimpinannya, cabang olahraga ini berkembang pesat. Atlet-atlet wushu tanah air sukses menyumbang medali dalam berbagai ajang internasional, termasuk Asian Games.
Tidak hanya membina atlet, ia juga aktif mendorong perkembangan wushu di daerah. Dengan kerja kerasnya, banyak kejuaraan lokal tumbuh dan melahirkan talenta baru yang kemudian mengharumkan nama bangsa.
Warisan Besar untuk Olahraga Nasional
Bagi komunitas wushu, kepergiannya bukan sekadar kehilangan seorang pemimpin, melainkan juga mentor yang selalu mendorong generasi muda agar pantang menyerah. Warisannya terlihat nyata melalui banyaknya atlet yang berhasil menorehkan prestasi hingga tingkat dunia.
IGK Manila dan Timnas Sepak Bola
Tak banyak yang tahu, selain di wushu, I Gusti Kompyang Manila juga sempat menorehkan kiprah di sepak bola. Ia pernah memimpin Persija dan juga Timnas Indonesia sebagai manajer.
Pengalamannya dalam dunia militer menjadikan kepemimpinannya tegas, sementara kedekatannya dengan pemain menumbuhkan rasa hormat. Era kepemimpinannya di Timnas tercatat sebagai salah satu masa penuh disiplin dan kebanggaan.
I Gusti Kompyang Manila dalam Ranah Politik
Selain dikenal di olahraga, beliau juga aktif berkiprah dalam politik. Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR dari Partai NasDem. Kiprahnya di politik tidak pernah lepas dari ciri khasnya yang lugas dan berani bersuara.
Kehadirannya di dunia politik mempertegas bahwa dedikasinya tidak hanya untuk olahraga, tetapi juga untuk pembangunan bangsa. Tidak heran, publik sering memperbincangkan I Gusti Kompyang Manila dari Partai NasDem.
Sebagai bagian dari perbincangan politik, kepergiannya juga menyinggung refleksi peran negara terhadap tokoh-tokoh bangsa. Hal ini sejalan dengan sorotan publik ketika Presiden Tak Singgung Kenaikan Gaji PNS 2026 dalam Pidato, yang menegaskan pentingnya perhatian negara pada kesejahteraan masyarakat.
Reaksi Publik dan Dunia Olahraga
Kabar duka ini cepat menyebar dan menuai banyak respons. Dari komunitas wushu hingga klub sepak bola, semuanya memberikan penghormatan. Persija Jakarta misalnya, mengunggah pesan belasungkawa resmi dan menyebut beliau sebagai bagian penting dalam sejarah klub.
Respon masyarakat ini mirip dengan euforia olahraga lainnya, seperti saat Milan vs Bologna: Bologna Akhiri Puasa Trofi 51 Tahun. Baik kemenangan maupun kehilangan, dunia olahraga selalu mampu mengikat emosi kolektif masyarakat.
Peran di Mata Politik dan Pemerintahan
Di kancah politik nasional, publik mengingat IGK Manila sebagai tokoh militer yang kemudian melangkah ke politik sipil. Dedikasinya memperlihatkan bagaimana seorang tokoh bisa berkontribusi di banyak bidang. Bagi masyarakat, hal ini mengingatkan bahwa politik, olahraga, dan pembangunan bangsa saling terkait erat.
Untuk membaca lebih lanjut soal dinamika pemerintahan, pembaca bisa mengunjungi kategori Politik & Pemerintahan di portal berita Berita Panas.
Fakta yang Perlu Diketahui Mengenai IGK Manila
IGK Manila adalah legenda wushu Indonesia, mantan manajer Timnas, dan politisi NasDem.
Ia pernah menjadi manajer Persija Jakarta dan turut membangun disiplin tim.
Ya, ia pernah menjadi anggota DPR RI dari Partai NasDem.
Penutup
Kepergian IGK Manila menjadi kehilangan besar bagi dunia olahraga dan politik Indonesia. Dari wushu hingga sepak bola, dari politik hingga pembangunan bangsa, jasanya begitu luas. Ia meninggalkan warisan berupa prestasi, disiplin, dan dedikasi yang terus dikenang.
Bagi bangsa Indonesia, IGK Manila adalah teladan tentang bagaimana satu orang bisa memberi kontribusi di banyak lini. Namanya akan tetap hidup dalam sejarah olahraga dan politik tanah air.
Tinggalkan Balasan